Jumat, 03 Juni 2016
Rabu, 01 Juni 2016
TUGAS 6
TUGAS LATIHAN MATERI AJAR PRODUKSI MOLEKUL ORGANIK.
TUGAS SOAL LATIHAN MATERI AJAR :
TUGAS SOAL LATIHAN MATERI AJAR :
1. Produksi Asam Asetat
2. Produksi Ester Parfum
3. Produksi Biodiesel
4. Produksi Sabun Batang
5. Produski Sabun Cair Cuci Tangan
6. Produksi Detergen
1. Jelaskan defenisi beberapa istilah berikut ini :
a. Maserasi adalah proses pemisahan berdasarkan perendaman sampel tumbuhan/ bunga dengan menggunakan pelarut organik untuk mendapatkan senyawa organik ( ester/ parfum) dalam sampel tersebut (tanpa pemanasan).
b. Fermentasi adalah proses konversi glukosa menjadi alkohol/ asam dengan bantuan ragi.
c. Angka Setana adalah ukuran unjuk kerja pembakaran bahan bakar diesel yang diperoleh dengan membandingkannya dengan bahan bakar referen / standar pada mesin uji standar.
d. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang bekerja menurunkan tegangan permukaan cairan, sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda molekulnya.
e. Refluks adalah proses ekstraksi cara panas atau ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya selama waktu tertentu dan dengan jumlah pelarut yang relatif stabil dengan adanya pendinginan balik
2. Tuliskan reaksi kimia yang terlibat dalam proses berikut ini :
a. Reaksi fermentasi aerob
b. Reaksi karbonilasi methanol dalam produski asam asetat
c. Reaksi transesterifikasi produksi biodiesel dari minyak oleat (ester dari asam oktadek 9-enoat)
d. Reaksi Saponifikasi produksi sabun dari bahan dasar asam heksadekanoat
e. Reaksi pembentukan garam alkilbenzen sulfonate dalam produksi detergen
3. Tuliskan bagan kerja prosedur produksi berikut ini :
a. Asam Asetat metode fermentasi aerob
b. Ester Parfum bahan dasar bunga
c. Biodiesel dari tanaman jarak
e. Sabun Cair Cuci Tangan
f. Detergen
4. Tuliskan 5 analisis kimia yang biasa dilakukan disertai tujuannya dalam melakukan pengujian kualitas produk hasil produksi :
a. Asam Asetat
1. Penentuan Asam Asetat Dengan Titrasi Asidi – Alkalimetri . Tujuan : untuk menentukan kadar asam cuka (CH3COOH) dengan cara titrasi asidi-alkalimetri.
2. Analisis kimia kualitatif asam asetat. Tujuan : Untuk menentukan jenis anion asetat yang terdapat dalam sampel dengan menggunakan analisis kimia kualitatif.
3. Penentuan pH asam asetat dengan pH-meter. Tujuan : Untuk menentukan pH asam asetat dengan metode pH-meter.
4. Penentuan kadar asam asetat metode destilasi. Tujuan : untuk menentukan kadar asam asetat metode destilasi.
5. Penentuan kadar asam asetat metode reflux. Tujuan : Untuk menentukan kadar asam asetat metode reflux
b. Parfum
1. Penetapan kadar alkohol dalam parfum metode refraktometer. Tujuan : Untuk menentukan kadar alkohol metode refraktometer.
2. Penetapan kadar alkohol dalam parfum metode GC. Tujuan : Untuk menentukan kadar alkohol metode GC.
3. kadar alkohol dalam parfum metode destilasi. Tujuan : Untuk menentukan kadar alkohol metode destilasi.
4. Penetapan kadar asam lemak bebas pada parfum. Tujuan : Untuk mengetahui % asam lemak bebas pada parfum.
5. Uji organoleptik alkohol dalam parfum. Tujuan : Untuk mengetahui adanya kandungan alkohol dalam parfum.
c. Biodiesel
1. Penentuan kadar methyl ester dalam biodiesel. Tujuan : Untuk menentukan kadar methyl ester dalam biodiesel.
2. Analisa Density (Massa Jenis) pada biodiesel. Tujuan : Untuk menentukan Density (Massa Jenis) biodiesel.
3. Penentuan Kandungan Logam dalam biodiesel metode GC. Tujuan : Untuk menentukan Kandungan Logam dalam biodiesel metode GC.
4. Penentuan kadar air dalam biodiesel cara pemanasan. Tujuan : Untuk menentukan kadar air dalam biodiesel cara pemanasan.
5. Penentuan kadar minyak dalam biodiesel cara GC. Tujuan : Untuk menentukan kadar minyak dalam biodiesel cara GC.
d. Sabun
1. Penentuan kadar alkali bebas dalam sabun. Tujuan : Untuk menentukan kadar alkali bebas dalam sabun.
2. Penentuan kadar asam lemak bebas dalam sabun. Tujuan : Untuk menentukan kadar asam lemak bebas dalam sabun.
3. Penentuan kadar asam lemak jumlah dalam sabun. Tujuan : Untuk menentukan kadar asam lemak jumlah dalam sabun.
4. Penentuan kadar lemak tak tersabun dalam sabun. Tujuan : Untuk menentukan kadar lemak tak tersabun dalam sabun.
5. Analisa minyak pelikan dalam sabun. Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya minyak pelikan dalam sabun.
e. Detergen
1. Penentuan fisik dari suatu surfaktan dalam keadaan terlarut (warna, bau, pH dan indeks bias).
Tujuan : Untuk menentukan sifat dari suatu surfaktan dalam keadaan terlarut (warna, bau, pH dan indeks bias).
2. Penetapan kadar air dalam detergen cara pemanasan.
Tujuan : Untuk menentukan kadar air dalam detergen cara pemanasan.
3. Penentuan kadar alkali bebas dalam detergen.
Tujuan : Untuk menentukan kadar alkali bebas dalam detergen.
4. Penentuan kadar karbonat dalam detergen metode titrimetri.
Tujuan : Untuk menentukan kadar karbonat dalam detergen metode titrimetri.
5. Penentuan konsentrasi substrat dan enzim dalam detergen. Tujuan : Untuk menentukan konsentrasi substrat dan enzim dalam detergen.
Rabu, 20 April 2016
Tugas 4
1. Definisi :
a. Parfum
Parfum adalah sediaan pewangi / ester yang terdiri dari cairan aerosol.
b. Maserasi
Maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan dengan cara merendam menggunakan pelarut yang sesuai.
c. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
d. Fermentasi
Fermentasi adalah proses konversi gula menjadi asama atau alkohol dengan bantuan bakteri atau ragu.
2. Tuliskan beberapa analisis Kimia Parfum:
· Penetapan Kadar Alkohol metode Refraktometer
· Penetapan Kadar Alkohol metode Kromatografi Gas
· Penetapan Kadar Alkohol metode Destilasi
3. Jelaskan klasifikasi parfum berdasarkan konsetrasi esensial oilnya:
· Perfume
Perfume' adalah jenis yang paling bagus dan mahal diantara semua produk wewangian lain. 'Perfume' juga dikenal dengan 'exctract' atau 'extrait perfume', yang mengandung 15 sampai 40% konsentrat.
· Eau De Parfum
Jenis wewangian lainnya adalah parfum yang berlabel 'eau de parfum'. Mengandung 7 sampai 15% konsentrat, sehingga dapat bertahan cukup lama, sampai setengah hari, dengan harga yang masih dibawah perfume.
· Eau De Toillette
Label parfum lainnya adalah 'eau de toillette'. Wewangian ini satu tingkat lebih tinggi di atas body splash dan satu tingkat di bawah 'eau de toillete'. Kadar konsentratnya sekitar 1 sampai 6%. Beraroma lebih ringan dan bertahan sekitar 2 - 4 jam.
· Eau De Cologne
'Eau de cologne' sering disamakan dengan 'eau de toilette' Namun sebenarnya merupakan produk yang berbeda. Eau De Cologne cocok digunakan di bagian tubuh, untuk menyegarkan dan memberikan aroma harum setelah mandi.
4. Tuliskan perbedaan dari 2 jenis metode produksi parfum:
Alamiah (Isolasi)
· Maserasi
· Destilasi
· Pengompresan
· Ekstraksi
2. Buatan (Sintesis)
· Reaksi Refluks
· Pemurnian (destilasi, freezing, dll)
· Penambahan alkohol dan zat aditif.
5. Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan parfum dari bahan bunga mawar dan melati:
· Potong tipis-tipis bunga segar yang telah disiapkan
· Siapkan dua buah botol dan tuangkan minyak atau methanol pada masing – masing botol
· Masukan irisan bunga segar dan tutup rapat
· Letakan di tempat teduh dan biarkan selama satu minggu
· Setelah satu minggu amati hasilnya dan lakukan penyaringan
· Ukur hasil maserasi
6. Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan parfum benzil asetat:
· Tahap pertama yakni sintesis benzil asetat. Sebanyak 6 gram (0,1 mol) sam asetat dan 10,6 gram (0,1 mol) benzil alkohol dimasukkan ke dalam labu leher tiga kapasitas 125 ml yang dilengkapi dengan penangas minyak, magnetic stearer, dan termometer. Pengadukan dimulai dan menambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam campuran. Campuran direfluks selama 4 jam pada suhu 150̊ C dengan kecepatan putar sekitar 300 rpm. Campuran didinginkan dan dimasukkan ke dalam corong pisah. Sebanyak 15 ml larutan natrium karbonat jenuh dimasukkan dan digojog untuk menghilangkan asam asetat dan benzil alkohol sisa. Campuran dipisah antara fasa air dan fasa organik. Fasa air dibuang sedangkan fas
a organik dimasukkan ke dalam labu destilasi. Fasa organik didestilasi pada suhu 220o C. Destilat dicampur dengan 4 gram natrium sulfat anhidrat dan digojog. Ester disaring dan dikarakterisasi menggunakan FTIR dan GC-MS.
· Tahap kedua yaitu formulasi parfum. Sebanyak 15 mL benzil asetat dicampur dengan 85 mL etanol absolut dan diwadahi ke dalam botol parfum yang menarik. Parfum siap diujikan.
· Tahap ketiga yaitu uji organoleptik parfum. Sebanyak 30 lembar angket disiapkan untuk 30 orang responden dari berbagai profesi. Angket berisi pendapat tentang keharuman, ketajaman aroma, dan tingkat kesukaan. Masing-masing uji menggunakan skala 1-7.
7.Tuliskan prosedur pembuatan asam asetat secara aerob:
Prosedur:
· Air dari 10 buah kelapa tua,ditampung dalam tempat yang sudah disiapkan, kemudian disaring dengan menggunakan kain.
· Setelah disaring, tampung air kelapa ke stoples isis 10 liter.
· Selanjutnya air buah kelapa diberi amunium sulfit sebanyak 5 gram dan ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) sekitar 0,2 gram.
· Selanjutnya stoples ditutup dengan kain dan biarkan selama 6 hari untuk terjadinya fermentasi Semakin lama proses fermentasi dilakukan maka cuka dan alcohol yang dihasilkan juga akan semakin baik.
· Setelah 6 hari hasil fermentasi air buah kelapa tersebut disaring agar endapan yang terjadi selama fermentasi dapat dipisahkan. setelah disaring masukkan dalam ceret.
· Pada hasil fermentasi air buah kelapa yang tadi sudah dimasukan dalam ceret terdapat larutan berlakohol. maka diperlukan pemanasan untuk memisahkan cuka dengan alkohol yang masih bercampur.
· Hasil fermentasi air buah kelapa yang didalam ceret kemudian dimasak sampai mendidih. dan larutan yang tertinggal dalam ceret sudah merupakan larutan cuka sedangkan yang menguap merupakan alkohol, jika alkoholnya akan diambil juga maka uap dalam proses pemanasan harus langsung ditampung agar alkohol yang dihasilkan tidak menguap.
· Selanjutnya setelah proses pendidihan selesai, maka cuka air kelapa yang masih dalam keadaan panas, langsung dimasukan ke botol yang telah disiapkan dan langsung ditutup.
· Jika ingin mengetahui kadar cuka dan alkohol yang sudah dihasilkan dengan cara diatas, maka dapat dilakukan dengan menggunakan uji lakmus atau diukur dengan pH meter.
8. Tuliskan 5 hal yang membedakan produksi asam asetat secara aerob dan anaerob:
· Secara Aerob :
1. Bakteri Acetobacter
2. Temperatur < 37̊ C
3. Membutuhkan Oksigen
4. pH Netral
5. Biaya Produksi Lebih Hemat
· Secara Anaerob:
1. Bakteri Clostridium
2. Temperatur > 37̊ C
3. Tidak Membutuhkan Oksigen
4. pH < 7
5. Biaya Produksi lebih mahal.
a. Parfum
Parfum adalah sediaan pewangi / ester yang terdiri dari cairan aerosol.
b. Maserasi
Maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan dengan cara merendam menggunakan pelarut yang sesuai.
c. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
d. Fermentasi
Fermentasi adalah proses konversi gula menjadi asama atau alkohol dengan bantuan bakteri atau ragu.
2. Tuliskan beberapa analisis Kimia Parfum:
· Penetapan Kadar Alkohol metode Refraktometer
· Penetapan Kadar Alkohol metode Kromatografi Gas
· Penetapan Kadar Alkohol metode Destilasi
3. Jelaskan klasifikasi parfum berdasarkan konsetrasi esensial oilnya:
· Perfume
Perfume' adalah jenis yang paling bagus dan mahal diantara semua produk wewangian lain. 'Perfume' juga dikenal dengan 'exctract' atau 'extrait perfume', yang mengandung 15 sampai 40% konsentrat.
· Eau De Parfum
Jenis wewangian lainnya adalah parfum yang berlabel 'eau de parfum'. Mengandung 7 sampai 15% konsentrat, sehingga dapat bertahan cukup lama, sampai setengah hari, dengan harga yang masih dibawah perfume.
· Eau De Toillette
Label parfum lainnya adalah 'eau de toillette'. Wewangian ini satu tingkat lebih tinggi di atas body splash dan satu tingkat di bawah 'eau de toillete'. Kadar konsentratnya sekitar 1 sampai 6%. Beraroma lebih ringan dan bertahan sekitar 2 - 4 jam.
· Eau De Cologne
'Eau de cologne' sering disamakan dengan 'eau de toilette' Namun sebenarnya merupakan produk yang berbeda. Eau De Cologne cocok digunakan di bagian tubuh, untuk menyegarkan dan memberikan aroma harum setelah mandi.
4. Tuliskan perbedaan dari 2 jenis metode produksi parfum:
Alamiah (Isolasi)
· Maserasi
· Destilasi
· Pengompresan
· Ekstraksi
2. Buatan (Sintesis)
· Reaksi Refluks
· Pemurnian (destilasi, freezing, dll)
· Penambahan alkohol dan zat aditif.
5. Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan parfum dari bahan bunga mawar dan melati:
· Potong tipis-tipis bunga segar yang telah disiapkan
· Siapkan dua buah botol dan tuangkan minyak atau methanol pada masing – masing botol
· Masukan irisan bunga segar dan tutup rapat
· Letakan di tempat teduh dan biarkan selama satu minggu
· Setelah satu minggu amati hasilnya dan lakukan penyaringan
· Ukur hasil maserasi
6. Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan parfum benzil asetat:
· Tahap pertama yakni sintesis benzil asetat. Sebanyak 6 gram (0,1 mol) sam asetat dan 10,6 gram (0,1 mol) benzil alkohol dimasukkan ke dalam labu leher tiga kapasitas 125 ml yang dilengkapi dengan penangas minyak, magnetic stearer, dan termometer. Pengadukan dimulai dan menambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam campuran. Campuran direfluks selama 4 jam pada suhu 150̊ C dengan kecepatan putar sekitar 300 rpm. Campuran didinginkan dan dimasukkan ke dalam corong pisah. Sebanyak 15 ml larutan natrium karbonat jenuh dimasukkan dan digojog untuk menghilangkan asam asetat dan benzil alkohol sisa. Campuran dipisah antara fasa air dan fasa organik. Fasa air dibuang sedangkan fas
a organik dimasukkan ke dalam labu destilasi. Fasa organik didestilasi pada suhu 220o C. Destilat dicampur dengan 4 gram natrium sulfat anhidrat dan digojog. Ester disaring dan dikarakterisasi menggunakan FTIR dan GC-MS.
· Tahap kedua yaitu formulasi parfum. Sebanyak 15 mL benzil asetat dicampur dengan 85 mL etanol absolut dan diwadahi ke dalam botol parfum yang menarik. Parfum siap diujikan.
· Tahap ketiga yaitu uji organoleptik parfum. Sebanyak 30 lembar angket disiapkan untuk 30 orang responden dari berbagai profesi. Angket berisi pendapat tentang keharuman, ketajaman aroma, dan tingkat kesukaan. Masing-masing uji menggunakan skala 1-7.
7.Tuliskan prosedur pembuatan asam asetat secara aerob:
Prosedur:
· Air dari 10 buah kelapa tua,ditampung dalam tempat yang sudah disiapkan, kemudian disaring dengan menggunakan kain.
· Setelah disaring, tampung air kelapa ke stoples isis 10 liter.
· Selanjutnya air buah kelapa diberi amunium sulfit sebanyak 5 gram dan ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) sekitar 0,2 gram.
· Selanjutnya stoples ditutup dengan kain dan biarkan selama 6 hari untuk terjadinya fermentasi Semakin lama proses fermentasi dilakukan maka cuka dan alcohol yang dihasilkan juga akan semakin baik.
· Setelah 6 hari hasil fermentasi air buah kelapa tersebut disaring agar endapan yang terjadi selama fermentasi dapat dipisahkan. setelah disaring masukkan dalam ceret.
· Pada hasil fermentasi air buah kelapa yang tadi sudah dimasukan dalam ceret terdapat larutan berlakohol. maka diperlukan pemanasan untuk memisahkan cuka dengan alkohol yang masih bercampur.
· Hasil fermentasi air buah kelapa yang didalam ceret kemudian dimasak sampai mendidih. dan larutan yang tertinggal dalam ceret sudah merupakan larutan cuka sedangkan yang menguap merupakan alkohol, jika alkoholnya akan diambil juga maka uap dalam proses pemanasan harus langsung ditampung agar alkohol yang dihasilkan tidak menguap.
· Selanjutnya setelah proses pendidihan selesai, maka cuka air kelapa yang masih dalam keadaan panas, langsung dimasukan ke botol yang telah disiapkan dan langsung ditutup.
· Jika ingin mengetahui kadar cuka dan alkohol yang sudah dihasilkan dengan cara diatas, maka dapat dilakukan dengan menggunakan uji lakmus atau diukur dengan pH meter.
8. Tuliskan 5 hal yang membedakan produksi asam asetat secara aerob dan anaerob:
· Secara Aerob :
1. Bakteri Acetobacter
2. Temperatur < 37̊ C
3. Membutuhkan Oksigen
4. pH Netral
5. Biaya Produksi Lebih Hemat
· Secara Anaerob:
1. Bakteri Clostridium
2. Temperatur > 37̊ C
3. Tidak Membutuhkan Oksigen
4. pH < 7
5. Biaya Produksi lebih mahal.
Sabtu, 12 Maret 2016
Tugas 3
1. Jelaskan defenisi beberapa istilah berikut :
a) Ikatan peptide
Jawab :
Ikatan peptida merupakan ikatan yang
terbentuk ketika atom karbon pada gugus karboksil suatu molekulberbagi elektron dengan
atom nitrogen pada gugus amina molekul
lainnya. ikatan peptida hanya terdapat pada protein.
b) Asam Amino N-Ujung Polipeptida
Jawab :
Asam Amino N-Ujung Polipeptida adalah amina pada ujung protein yang
terikat secara kovalen yang spesifik pada asam amino.
c) Energi aktivasi
Jawab :
Energi aktivasi merupakan sebuah istilah
yang diperkenalkan oleh Svante Arrhenius, yang
didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar reaksi kimia dapat
terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang
dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi. Energi aktivasi sebuah
reaksi biasanya dilambangkan sebagai Ea, dengan satuan
kilo joule per
mol.
d) Enzim
Jawab :
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang
berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
e) Asam Amino
Jawab :
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang
memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH)
dan amina (biasanya
-NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit:
keduanya terikat pada satu atom karbon (C)
yang sama (disebut atom C
"alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifatasam dan
gugus amina memberikan sifat basa. Dalam
bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung
menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam.
f) Peptida
Jawab :
Peptida merupakan molekul yang terbentuk
dari dua atau lebih asam amino. Peptida
terdapat pada setiap makhluk hidup dan berperan pada beberapa aktivitas biokimia. Peptida
dapat berupa enzim,hormon, antibiotik, dan reseptor.
g) Asam Amino Esensial
Jawab :
Asam amino esensial adalah Asam amino yang
diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka
molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesies organisme
apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri
atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan
ini, spesies itu harus memasoknya dari luar, yaitu lewat makanan.
h) Asam Amino Non-Esensial
Jawab :
Asam amino non esensial adalah asam amino
yang bisa berasal dari makanan maupun dibentuk sendiri oleh tubuh bila tubuh
membutuhkannya melalui proses metabolisme tubuh.
i) Denaturasi protein
Jawab :
Denaturasi protein merupakan
suatu proses dimana terjadi perubahan atau modifikasi terhadap konformasi
protein, lebih tepatnya terjadi pada struktur tersier maupun
j) Substrat
Jawab :
Substrat adalah molekul organik yang
telah berada dalam kondisi siap/segera bereaksi, karena telah mengandung promoter. Keberadaan katalis akan
mempercepat reaksi substrat menuju molekul produk, melalui reaksi kimiawi
dengan energi aktivasi rendah yang
membentuk senyawa intermediat. Walaupun
demikian, tanpa katalis, sebuah substrat akan bereaksi menuju sebuah produk,
segera setelah energi aktivasi reaksi kimia yang diarahkan oleh suatu promoter
tercapai.
2. Tuliskan stuktur/bagian penyusun
suatu enzim!
Jawab :
- Apoenzim, yaitu bagian enzim aktif yang tersusun atas protein yang bersifat labil (mudah berubah) terhadap faktor lingkungan, dan
- Kofaktor,yaitu komponen non protein yang berupa :
- Ion-ion anorganik (aktivator)
Berupa logam yang berikatan lemah dengan enzim, Fe, Ca, Mn, Zn, K, Co. Ion klorida, ion kalsium merupakan contoh ion anorganik yang membantu enzim amilase mencerna karbohidrat (amilum)
- Gugus prostetik
Berupa senyawa organik yang berikatan kuat dengan enzim, FAD (Flavin Adenin Dinucleotide), biotin, dan heme merupakan gugus prostetik yang mengandung zat besi berperan memberi kekuatan ekstra pada enzim terutama katalase, peroksidae, sitokrom oksidase.
- Koenzim
Berupa molekul organik non protein kompleks, seperti NAD (Nicotineamide Adenine Dinucleotide), koenzim-A, ATP, dan vitamin yang berperan dalam memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim lain.
3. Tuliskan 6 golongan enzim secara berurutan
disertai fungsi aktivitasnya!
Jawab :
- Oksidoreduktase yaitu
golongan enzim yang mengkatalisis
pengambilan atom hidrogen darisuatu
senyawa baik dehidrogenase maupun oksidase.
- Transferase yaitu
enzim yang mengkatalisis
reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu
senyawa kepada senyawa
lain.
- Hidrolase yaitu
enzim yang berperan
sebagai katalis
pada reaksi
hidrolisis; baik pemecahan ester, glikosida & peptide.
- Liase yaitu
enzim yang mengkatalisis
dalam reaksi
pemisahan gugus dari suatu substrat (bukan cara hidrolisis) atau sebaliknya.
- Isomerase yaitu
enzim yang bekerja
pada reaksi
perubahan intramolekuler.
- Ligase adalah
enzim yang mengkatalisis
reaksi penggabungan dua molekul.
4. Tuliskan 5 jenis enzim pencernaan disertai
fungsi katalitiknya!
Jawab :
ORGAN
|
JENIS ENZIM PENCERNAAN
|
FUNGSI ENZIM PENCERNAAN
|
Kelenjar air liur
|
Enzim ptialin atau amilase
|
Mencerna amilum menjadi maltose
|
Lambung
|
Pepsin
|
Mengubah protein menjadi pepton
|
Renin
|
Mengubah kaseinogen menjadi kasein
|
|
Pankreas
|
Tripsin
|
Mengubah protein menjadi polipeptida
|
Lipase Pankreas
|
Mengemulsikan lemak menjadi asam lemak dan
gliserol
|
|
Amilase Pankreas
|
Mengubah amilum menjadi disakarida
|
|
Karbohidrae Pankreas
|
Mencerna amilum menjadi maltose
|
|
Usus halus
|
maltase
|
Mengubah maltose menjadi glukosa
|
laktase
|
Mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa
|
|
enterokinase
|
Mengubah tripsinogen menjadi tripsin
|
|
lipase
|
Mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak
|
|
peptidase
|
Mengubah polipeptida menjadi asam amino
|
|
sukrase
|
Mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa
|
5. Jelaskan pengaruh pH dan Suhu terhadap aktivitas enzim.
Jawab :
1.
Pengaruh suhu
Aktivitas enzim
sangat dipengaruhi oleh suhu. Untuk enzim hewan suhu optimal antara 35°C dan
40°C, yaitu suhu tubuh. Pada suhu di atas dan di bawah optimalnya, aktivitas
enzim berkurang. Di atas suhu 50°C enzim secara bertahap menjadi inaktif karena
protein terdenaturasi. Pada suhu 100°C semua enzim rusak. Pada suhu yang sangat
rendah, enzim tidak benar-benar rusak tetapi aktivitasnya sangat banyak
berkurang (Gaman & Sherrington, 1994). Enzim memiliki suhu optimum yaitu
sekitar 180-230C atau maksimal 400C karena
pada suhu 450C enzim akan terdenaturasi karena merupakan salah satu
bentuk protein. (Tranggono & Setiadji, 1989).
Suhu yang tinggi
akan menaikkan aktivitas enzim namun sebaliknya juga akan mendenaturasi enzim
(Martoharsono, 1994). Peningkatan temperatur dapat meningkatkan kecepatan
reaksi karena molekul atom mempunyai energi yang lebih besar dan mempunyai
kecenderungan untuk berpindah. Ketika temperatur meningkat, proses denaturasi
juga mulai berlangsung dan menghancurkan aktivitas molekul enzim. Hal ini
dikarenakan adanya rantai protein yang tidak terlipat setelah pemutusan ikatan
yang lemah sehingga secara keseluruhan kecepatan reaksi akan menurun (Lee,
1992).
2.
Pengaruh pH
pH optimal enzim
adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat asam atau sangat
alkalis enzim mengalami inaktivasi. Akan tetapi beberapa enzim hanya beroperasi
dalam keadaan asam atau alkalis. Sebagai contoh, pepsin, enzim yang dikeluarkan
ke lambung, hanya dapat berfungsi dalam kondisi asam, dengan pH optimal 2
(Gaman & Sherrington, 1994).
Enzim memiliki
konstanta disosiasi pada gugus asam ataupun gugus basa terutama pada residu
terminal karboksil dan asam aminonya. Namun dalam suatu reaksi kimia, pH untuk
suatu enzim tidak boleh terlalu asam maupun terlalu basa karena akan menurunkan
kecepatan reaksi dengan terjadinya denaturasi. Sebenarnya enzim juga memiliki
pH optimum tertentu, pada umumnya sekitar 4,5–8, dan pada kisaran pH tersebut
enzim mempunyai kestabilan yang tinggi (Williamson & Fieser, 1992).
6. Jelaskan pengaruh konsentrasi enzim
terhadap aktivitas enzim.
Jawab :
Peningkatan
konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik. Dapat dikatakan
bahwa kecepatan reaksi enzimatik (v) berbanding lurus dengan konsentrasi enzim
[E]. Makin besar konsentrasi enzim, reaksi makin cepat( Hafiz Soewoto,2000) .
Semakin besar konsentrasi enzim maka makin banyak pula produk yang terbentuk
dalam tiap waktu pengamatan. Dari pengamatan tersebut dapat dikatakan bahwa
konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan enzim. Dengan bertambahnya
waktu, pada tiap konsentrasi enzim pertambahan jumlah produk akan menunjukkan
defleksi, tidak lagi berbanding lurus sejalan dengan berlalunya waktu tersebut.
Fenomena itu tentu mudah dimaklumi, karena setelah selang beberapa waktu,
jumlah substrat yang tersedia sudah mulai berkurang, sehingga dengan sendirinya
produk olahan enzim juga akan berkurang. Akan tetapi pada gambar 1 tampak pula
dengan jelas, bahwa defleksi tersebut makin jelas dengan makin tingginya
konsentrasi enzim. Sebaliknya, pada konsentrasi enzim yang rendah, dalam jangka
waktu pengamatan yang sama hubungan waktu dengan jumlah produk yang dihasilkan
masih berbanding lurus.
Hubungan antara
laju reaksi dengan konsentrasi enzim ternyata berbanding lurus. Jadi, makin
besar konsentrasi enzim, maka makin cepat laju reaksi.
Kadang-kadang
terjadi penyimpangan dari persamaan ini, sehingga diperoleh garis agak
melengkung. Biasanya, penyimpangan ini terjadi jika enzim yang dipelajari tidak
dalam keadaan murni, sehingga mungkin terdapat senyawa-senyawa penghambat
reaksi dalam jumlah yang sangat kecil. Sebaliknya, penyimpangan juga terdapat
dalam sediaan enzim dengan kemurniaan yang tinggi. Dalam keadaan ini,
penyimpangan disebabkan oleh senyawa pengaktif (aktivator), misalnya tidak
adanya ion tertentu, meskipun ph yang diperlukan sudah dipastikan dengan
menggunakan larutan dapar dan tidak hanya sekedar larutan dengan ph yang diperlukan
tersebut ( Mohamad Sadikin, 2002 ).
7. Tuliskan dalam bentuk table jenis ikatan
yang dilibatkan untuk membentuk stukturpolipeptida/protein primer, sekunder, tersier, dan quarterner.
Jawab :
STRUKTUR
POLIPEPTIDA
|
JENIS
IKATAN
|
Struktur
primer
|
Ikatan
peptide
|
Struktur
sekunder
|
Ikatan
peptide dan ikatan hydrogen
|
Struktur
tersier
|
Ikatan
peptide, ikatan hydrogen, dan ikatan rantai samping (ion/kovalen)
|
Struktur
kuartener
|
Ikatan
antara tersier dan tersier
|
8. Isilah
titik-titik dalam kolom fungsi protein di bawah ini :
Jawab :
No
|
Fungsi
Protein
|
Jenis
protein
|
1
|
Penyusun
stuktur sel kulit
|
Kolagen
|
2
|
membantu pencernaan dengan memecah molekul
kompleks seperti pati dan protein masing-masing, menjadi lebih sederhana,
sehingga mereka dapat diserap oleh usus kecil.
|
Enzim amilase dan pepsin
|
3
|
hormon yang merangsang kontraksi selama
persalinan. Insulin mengatur glukosa dalam darah.
|
oksitosin
|
4
|
menyimpan besi dan mengontrol jumlah yang
hadir besi dalam tubuh manusia.
|
ferritin
|
5
|
membawa oksigen ke paru-paru dan berbagai sel
dalam tubuh manusia
|
Hemoglobin
|
6
|
membantu transportasi lipid atau lemak
|
lipoprotein
|
9. Klasifikasikan 20 jenis asam amino ke
dalam table golongan rantai samping asam amino berikut ini :
No
|
Golongan
Rantai Samping
|
Jenis
protein
|
1
|
Asam amino non polar
|
- 1.
Glisin
- 2.
Alanin
- 3. Valin
- 4.
Leusin
- 5.
Isoleusin
- 6.
Proline
|
2
|
Asam amino polar
|
- 1. Serin
- 2.
Threonin
- 3.
Sistein
- 4. Metionin
- 5.
Asparagin
- 6.
Glutamine
|
3
|
Asam amino bersifat asam
|
- 1. Asam
aspartat
- 2. Asam
glutamat
|
4
|
Asam amino bersifat basa
|
- 1. Lisin
- 2.
Arginin
- 3.
Histidin
|
5
|
Asam amino aromatik
|
- 1.
Fenilalanin
- 2.
Tirosin
- 3.
Triptofan
|
10. Tuliskan fungsi dari 3 peptida sederhana berikut ini :
a) Insulin
Jawab :
yaitu membuka
jalan agar glukosa dapat masuk ke dalam sel untuk menghasilkan energi, menekan
produksi gula di hati dan otot, serta mencegah pemecahan lemak sebagai sumber
energi.
b) Vasopresin
Jawab :
meningkatkan
reabsorbsi air dari tubulus renal kembali ke dalam darah, dan karena itu akan
membantu mengatur volume cairan tubuh. Hal tersebut merupakan
alas an vasopressin mendapat sebutan lain sebagai hormone antidiuretik.
c) Glukagon
Jawab :
glukagon sangat
penting untuk respon tubuh terhadap kekurangan makanan. Misalnya, mendorong
penggunaan lemak yang tersimpan untuk energi dalam rangka melestarikan
terbatasnya pasokan glukosa.
11. Insulin merupakan suatu
peptide yang tersusun atas 2 rantai peptide. Gambarkan struktur molekul
pembentukan ikatan peptide rantai A insulin yang tersusun atas 21 jenis asam
amino. Kemudian berikan penamaannya.
Jawab:
12. Jelaskan perbedaan reaksi edman dan reaksi sanger
Jawab :
Reaksi sanger
adalah reaksi antara gugus α-amino dengan 1-fluoro-2-,4-dinitrobenzena (FDNB).
Dalam keadaan basa lemah, FDNB bereaksi dengan α-asam amino menghasilkan
derivat 2,4-dinitrofenil atau DNP-asam amino untuk menentukan N-ujung
suatu polipeptida sedangkan reaksi edman merupakan reaksi antara α-asam amino
dengan fenilisotiosianat yang menghasilkan derivat asam amino feniltiokarbamil.
Dalam suasana asam pelarut nitrometana yang terakhir ini mengalami siklisasi
membentuk senyawa lingkar feniltuihidantoin. untuk menentukan N-ujung terminal
asam amino penyusun suatu polipeptida
13. Jelaskan fungsi reaksi ninhidrin
Jawab :
Reaksi ninhidrin
untuk menunjukkan adanya asam amino dalam sampel zat yang diuji.
14. Tuliskan 3 jenis reaksi uji spesifik rantai samping asam amino.
Jawab :



15. Tuliskan 3 tahapan utama analisis kadar protein metode kjehdal disertai
reaksi kimia yang berlangsung dari setia tahapan.
Jawab :
16. Jelaskan secara singkat prinsip analisis kadar protein dengan metode Lowry.
Jawab :
Metode Lowry
merupakan pengembangan dari metode Biuret. Dalam metode ini terlibat 2 reaksi.
Awalnya, kompleks Cu(II)-protein akan terbentuk sebagaimana metode biuret, yang
dalam suasana alkalis Cu(II) akan tereduksi menjadi Cu(I). Ion Cu+ kemudian
akan mereduksi reagen Folin-Ciocalteu, kompleks
phosphomolibdat-phosphotungstat, menghasilkan heteropoly-molybdenum
blue akibat reaksi oksidasi gugus aromatik (rantai samping asam amino)
terkatalis Cu, yang memberikan warna biru intensif yang dapat dideteksi secara
kolorimetri.
Jawab :
Langganan:
Postingan (Atom)